
Sepinya Penjualan Kembang Api di Pasar Gembrong Di Jatim
Updatecerita -Sepinya Penjualan Kembang Api di Pasar Gembrong Di Jatim, Menjelang pergantian tahun 2025, pedagang kembang api di Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur, mengeluhkan penurunan jumlah pembeli. Sejumlah pedagang mengaku penjualan mereka jauh berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, meskipun sudah mendekati malam tahun baru. Hal ini dirasakan oleh Arif (43), seorang pedagang kembang api yang telah berjualan di pasar tersebut sejak lima tahun lalu.
ASIKTOTO Situs gacor pasti bayar Jaminan saldo kembali 100% Jika Rungkad !
Penurunan Penjualan Kembang Api
Menurut Arif, penurunan penjualan kembang api pada tahun 2024 ini cukup signifikan. “Biasanya tiga hari menjelang tahun baru itu sudah pada laku, sekarang agak susah,” ungkap Arif saat ditemui oleh Kompas.com pada Selasa (31/12/2024). Ia menjual berbagai jenis kembang api dengan harga mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 280.000. Kembang api yang ia jual diperoleh dari Pasar Asemka, Jakarta Barat, yang terkenal sebagai pusat penjualan barang-barang seperti kembang api dan petasan.
Meskipun penurunan pembeli dirasakan, Arif mengungkapkan bahwa ia tetap berusaha menjual kembang api yang aman dan tidak membahayakan. Ia menegaskan bahwa ia tidak menjual petasan berbahaya seperti petasan korek yang bisa menyebabkan cedera atau kebakaran. “Ada kalau kemarin (Satpol PP mengimbau) jangan jualan petasan korek yang bahaya. Dicek, cuma kita enggak melanggar aturan. Kalau enggak dibolehin, ya enggak kita jual,” kata Arif.
Baca Juga: Serangkaian Kecelakaan Mengerikan Sepanjang 2024 Di Jakarta

Penjualan Terompet Masih Lebih Ramai
Sementara itu, Hartati (40), pedagang terompet dan kembang api di Pasar Gembrong, mengakui bahwa penjualan kembang api memang tidak sebaik tahun sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan penjualan terompet, kembang api untuk anak-anak masih memiliki peminat. “Kalau kembang api masih ramai, karena peminatnya banyak anak kecil pas liburan juga,” ucap Hartati.
Seperti Arif, Hartati juga sempat didatangi oleh petugas Satpol PP yang memberikan imbauan terkait penjualan petasan yang berbahaya. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa ia tidak menjual jenis petasan yang dilarang, demi keselamatan konsumen.
Harapan Menjelang Malam Tahun Baru
Fariz (29), pedagang lain yang juga menjual terompet dan kembang api, mengungkapkan bahwa meskipun penjualannya menurun menjelang malam pergantian tahun, ia masih optimis penjualan akan meningkat pada malam hari. “Menurun, enggak seperti tahun kemarin penjualan terompet dan kembang api. Tapi biasanya malam nih baru ramai membeli terompet atau kembang api,” ucap Fariz.
Fariz berharap, dengan semakin dekatnya waktu pergantian tahun, masyarakat akan kembali membeli kembang api dan terompet untuk merayakan malam tahun baru. Ia yakin, seperti tahun-tahun sebelumnya, malam pergantian tahun akan menjadi puncak penjualan bagi pedagang di Pasar Gembrong.
1 thought on “Sepinya Penjualan Kembang Api di Pasar Gembrong Di Jatim”
Comments are closed.