
Usai Tahlil Warga Desa Tluwah Mengalami Keracunan Makanan
Updatecerita -Usai Tahlil Warga Desa Tluwah Mengalami Keracunan Makanan, Kasus keracunan makanan
di Desa Tluwah, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, yang diduga disebabkan oleh lontong opor yang
disajikan dalam acara tahlil 7 hari, semakin meluas. Jumlah warga yang terpapar keracunan makanan
terus meningkat. Hingga Kamis, 26 Desember 2024, tercatat 161 orang yang diduga terkontaminasi makanan tersebut, dengan beberapa di antaranya mendapatkan perawatan di rumah sakit dan sebagian lagi menjalani perawatan jalan.
ASIKTOTO Situs gacor pasti bayar Jaminan saldo kembali 100% Jika Rungkad !
Keracunan Makanan Setelah Acara Tahlil
Bidan Desa Tluwah, Muntamah, memberikan keterangan bahwa jumlah warga yang diduga keracunan bertambah menjadi 161 orang, yang sebelumnya tercatat 159 orang pada malam 25 Desember 2024. Dua orang tambahan itu kini sedang menjalani perawatan, dengan satu di antaranya dirawat inap di Puskesmas Juwana dan satu lainnya memilih perawatan jalan.
Jumlah pasien keracunan makanan semakin bertambah. Satu pasien dirawat inap, sementara satu lagi memilih rawat jalan, ujar Muntamah saat diwawancarai oleh wartawan pada Kamis (26/12/2024). Insiden keracunan ini terjadi setelah warga Desa Tluwah mengonsumsi makanan dalam acara tahlil 7 hari.
Baca Juga: 2 Pemuda Pukul Pemobil di Puncak Megamendung Bogor

Sebaran Pasien yang Keracunan Makanan
Berdasarkan data yang diperoleh, para korban keracunan makanan tersebar di beberapa fasilitas kesehatan di sekitar Kabupaten Pati. Di antaranya, 18 pasien dirawat di RS Budi Agung Juwana, 16 orang di Puskesmas Juwana, 19 orang di Puskesmas Jakenan, 5 orang dirawat di RS Mitra Bangsa, 6 pasien di RS RAA Soewondo Pati, dan 7 orang di RS Assuyutiyah.
Dokter jaga RS Budi Agung Juwana, Dr. Rizal, mengungkapkan bahwa 18 pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut diduga keracunan makanan. Mereka menunjukkan gejala seperti pusing, mual, muntah, dan diare lebih dari 5 kali.
Pasien yang dirawat di sini mengeluhkan pusing, mual, muntah, dan sakit perut. Beberapa pasien juga mengalami diare lebih dari lima kali, jelas Dr. Rizal. Pasien-pasien ini saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Upaya Penanggulangan dan Posko Kesehatan
Sebelum kejadian ini berkembang lebih jauh, pihak pemerintah desa (Pemdes) dan Puskesmas setempat segera mendirikan posko kesehatan di Balai Desa Tluwah untuk memberikan penanganan awal kepada warga yang mengalami keluhan kesehatan. Posko tersebut menjadi tempat bagi warga untuk memeriksakan diri jika merasakan gejala keracunan makanan.
1 thought on “Usai Tahlil Warga Desa Tluwah Mengalami Keracunan Makanan”
Comments are closed.