
Pelajar SMK yang Selamat dari Penembakan Polisi di Semarang
Updatecerita –Pelajar SMK yang Selamat dari Penembakan Polisi di Semarang, Pada Minggu, 24 November 2024, sebuah insiden tragis terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang melibatkan penembakan terhadap tiga siswa SMK Negeri 4 Semarang oleh seorang anggota polisi. Dalam peristiwa tersebut, salah satu pelajar, Gamma Rizkynata Oktafandy (17), meninggal dunia akibat luka tembak. Namun, salah satu korban yang selamat dari penembakan itu memberikan kesaksian yang berbeda dengan pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait insiden tersebut.
ASIKTOTO Situs gacor pasti bayar Jaminan saldo kembali 100% Jika Rungkad !
Kronologi Peristiwa Penembakan
Peristiwa tersebut terjadi pada dini hari, saat tiga siswa SMK yang sedang berkumpul bertemu dengan Ajun Inspektur Dua (Aipda) Robig Zaenudin, seorang anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang. Menurut kesaksian korban yang selamat, yang dikenal dengan inisial A, tidak ada peristiwa tawuran yang terjadi sebelum penembakan. A mengungkapkan bahwa kejadian itu bermula pada Sabtu malam, 23 November 2024, ketika dia dan temannya, S (17), nongkrong di sebuah warung di Kecamatan Ngaliyan, Semarang. Di warung tersebut, mereka bertemu dengan Gamma dan empat orang temannya yang sedang makan.
Baca Juga: Rudi Tak Menyesal Tikam Bocah hingga Tewas di Deli Serdang

Tidak Ada Tawuran Sebelum Penembakan
Setelah selesai makan dan hendak pulang, A dan S, yang berboncengan dengan sepeda motor, bertemu dengan Robig yang secara tiba-tiba menodongkan senjata api kepada mereka. “Kami kaget, tiba-tiba dia (Robig) langsung nodongkan senjata,” ujar A dalam keterangan yang diberikan. A menegaskan bahwa mereka tidak terlibat tawuran dengan kelompok lain seperti yang sebelumnya disampaikan oleh pihak kepolisian. “Kami hanya kumpul-kumpul biasa, tidak ada tawuran,” tambahnya.
Keterangan ini bertentangan dengan klaim dari Robig yang menyebutkan bahwa ia melepaskan tembakan untuk melerai tawuran antara korban dan kelompok lain. Selain itu, dalam rapat dengar pendapat di Komisi III DPR pada 3 Desember 2024, dikatakan bahwa Robig melepaskan tembakan karena kendaraan korban, yang dikendarai oleh Gamma dan teman-temannya, sempat memepet kendaraan polisi tersebut. Namun, kesaksian A jelas membantah adanya tawuran atau kejadian pemepetan kendaraan sebelum penembakan terjadi.
Akibat Penembakan: Luka dan Kehilangan Nyawa
Akibat penembakan tersebut, A mengalami luka tembak pada bagian dada kiri, sementara temannya,
S, juga tertembak di tangan kiri. Tembakan yang dilepaskan Robig juga mengenai bagian pinggang
Gamma, yang mengakibatkan kematian pada pelajar tersebut. Kejadian ini meninggalkan trauma mendalam bagi para korban yang selamat, serta menimbulkan pertanyaan mengenai tindakan yang diambil oleh pihak kepolisian dalam insiden tersebut.
Tanggapan dan Proses Hukum
Pihak kepolisian saat ini tengah menyelidiki insiden penembakan ini lebih lanjut. Namun,
dengan adanya kesaksian berbeda dari korban yang selamat, masyarakat semakin memperhatikan
proses hukum yang akan dijalani oleh Aipda Robig Zaenudin. Keterangan yang bertentangan ini menunjukkan
bahwa penanganan oleh aparat keamanan perlu diperhatikan dengan serius untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
1 thought on “Pelajar SMK yang Selamat dari Penembakan Polisi di Semarang”
Comments are closed.