Mahasiswa Tewas Diduga Lompat dari Apartemen di Jatinangor
Updatecerita – Mahasiswa Tewas Diduga Lompat dari Apartemen di Jatinangor , Tragedi memilukan terjadi di sebuah apartemen di kawasan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, pada pagi hari. Seorang mahasiswa berinisial JA (18) ditemukan meninggal dunia di halaman apartemen, diduga akibat bunuh diri setelah melompat dari lantai 27.
Kapolsek Jatinangor, Kompol Rogers Thomas, menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan mengenai penemuan jasad korban sekitar pukul 06.30 WIB. “Kami mendapatkan laporan telah ditemukan sesosok mayat pria yang diduga bunuh diri,” ujar Rogers kepada wartawan.
ASIKTOTO Situs gacor pasti bayar Jaminan saldo kembali 100% Jika Rungkad !
Aktivitas Korban Sebelum Kejadian
Berdasarkan rekaman CCTV apartemen, korban terlihat mondar-mandir di area koridor lantai 27 sebelum kejadian. Gerak-geriknya menunjukkan ia berpindah dari koridor B ke koridor C, kemudian kembali ke kamarnya. Polisi menduga korban tengah mencari lokasi untuk melancarkan aksinya.
“Setelah kami melakukan pengecekan dari CCTV, terlihat bahwa korban mondar-mandir. Diduga sementara korban sedang mencari tempat yang dianggapnya cocok untuk melompat,” tambah Rogers.
BACA JUGA: Sopir Bus Halangi Ambulans Bawa Pasien Hingga Meninggal
Penanganan dan Langkah Selanjutnya
Jenazah korban segera dievakuasi ke Rumah Sakit Sartika Asih, Bandung, untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. Pihak kepolisian juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mengumpulkan bukti dan memastikan kronologi peristiwa.
Polisi mengimbau masyarakat, khususnya lingkungan pendidikan, untuk lebih memperhatikan kesehatan mental mahasiswa. “Kami akan berkoordinasi dengan pihak kampus dan keluarga untuk memberikan dukungan serta memastikan tidak ada lagi kejadian serupa,” ujar Kapolsek.
Klik Disini Untuk Daftar Di Situs ASIKTOTO , Bisa Buat Jadi Kaya Mendadak, Rungkad Di Awal Saldo Kembali 100%
Pentingnya Kesadaran Terhadap Kesehatan Mental
Kasus ini kembali menjadi pengingat pentingnya menjaga kesehatan mental, terutama di kalangan mahasiswa yang kerap menghadapi tekanan akademik maupun pribadi. Lingkungan kampus dan keluarga memiliki peran besar dalam mendukung para mahasiswa agar mereka tidak merasa sendirian menghadapi masalahnya.
Penutup
Peristiwa ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat korban, tetapi juga mengingatkan pentingnya kesadaran akan kesehatan mental. Semoga kejadian serupa tidak terulang, dan dukungan terhadap mereka yang membutuhkan perhatian mental semakin ditingkatkan.
