4 Orang Sekeluarga Tewas Dalam Kebakaran Papanggo

4 Orang Sekeluarga Tewas Dalam Kebakaran Papanggo

Updatecerita – 4 Orang Sekeluarga Tewas Dalam Kebakaran Papanggo , Kebakaran tragis terjadi di kawasan Papanggo, Priok, Jakarta Utara, menewaskan empat anggota keluarga yang terjebak di dalam kamar rumah mereka.

ASIKTOTO Situs gacor pasti bayar Jaminan saldo kembali 100% Jika Rungkad !
ASIKTOTO Situs gacor pasti bayar Jaminan saldo kembali 100% Jika Rungkad !

Peristiwa ini menambah daftar panjang kejadian kebakaran di pemukiman padat yang kerap menelan korban jiwa akibat keterbatasan akses keluar saat api berkobar.

Kronologi Kejadian Kebakaran

Peristiwa kebakaran ini terjadi pada Jumat, 8 November 2024, sekitar pukul 01.41 WIB. Menurut keterangan dari Gatot Sulaeman, Kepala Seksi Operasional Damkar Jakarta Utara, api pertama kali muncul di rumah seorang warga bernama Fauziah, yang kemudian cepat merembet ke rumah-rumah di sekitarnya.

Baca Juga:
Kasus Guru Supriyani Dan Anak Polisi Batal Damai

Kondisi rumah yang rapat dan material bangunan yang mudah terbakar membuat api dengan cepat menyebar, membakar satu rumah dan dua kontrakan lainnya.

4 Orang Sekeluarga Tewas Dalam Kebakaran Papanggo
4 Orang Sekeluarga Tewas Dalam Kebakaran Papanggo

Saat api mulai membesar, para korban yang terdiri dari satu keluarga, yaitu Agam Sahril Maulana (40), Yuliani (35), Stepi (8), dan Alfat (3), berusaha menyelamatkan diri. Mereka berada dalam satu kamar dan sempat berupaya melompat keluar untuk menyelamatkan diri, namun sayangnya api sudah terlalu besar dan mereka tidak dapat keluar dari kamar tersebut.

Upaya Evakuasi dan Pemadaman Api

Kebakaran ini menimbulkan kepanikan di kalangan warga sekitar. Beberapa warga yang lain berhasil melarikan diri dengan cara melompat dari bangunan ke tempat yang aman. Sementara itu, petugas pemadam kebakaran segera tiba di lokasi setelah menerima laporan dari warga. Proses pemadaman berlangsung intensif, dan akhirnya api berhasil dipadamkan setelah beberapa jam. Namun, nyawa keempat anggota keluarga tersebut tidak terselamatkan.

asiktoto

Klik Disini Untuk Daftar Di Situs ASIKTOTO , Bisa Buat Jadi Kaya Mendadak, Rungkad Di Awal Saldo Kembali 100%

Menurut Gatot, api yang berkobar di rumah dan kontrakan tersebut telah menyebabkan sejumlah warga kehilangan tempat tinggal. Untuk sementara, warga yang terdampak kebakaran mengungsi ke Musala Nurul Hikmah yang berada di sekitar lokasi.

Identitas Korban dan Duka yang Mendalam

Keempat korban tewas terdiri dari pasangan suami istri dan dua anak mereka yang masih kecil. Berikut adalah identitas korban:

  1. Agam Sahril Maulana (40)
  2. Yuliani (35)
  3. Stepi (8)
  4. Alfat (3)

Duka mendalam menyelimuti keluarga dan warga sekitar yang kehilangan keempat korban sekaligus. Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya aspek keselamatan dan evakuasi di daerah pemukiman padat, terutama yang rawan terjadi kebakaran.

Dampak Kebakaran dan Tindakan Lanjutan

Kebakaran yang menghanguskan tiga bangunan ini menyebabkan 19 orang kehilangan tempat tinggal. Saat ini, bantuan darurat sedang disalurkan untuk warga yang terdampak. Pemerintah daerah dan petugas kebakaran mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di musim panas atau saat kondisi rumah padat.

Klik Disini Untuk Bergabung
Klik Disini Untuk Bergabung

Musibah ini menyoroti perlunya edukasi mengenai penanggulangan kebakaran, seperti menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) di setiap rumah dan membuat jalur evakuasi yang aman. Di tengah kepadatan pemukiman, tindakan pencegahan dan edukasi kepada masyarakat bisa menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko dan korban dalam peristiwa serupa.

Penutup

Kebakaran di Papanggo menjadi pengingat tragis akan pentingnya aspek keselamatan di lingkungan padat penduduk. Kita berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan agar pihak terkait bisa terus meningkatkan upaya pencegahan serta penanggulangan kebakaran, demi menjaga keselamatan warga di masa depan.

1 thought on “4 Orang Sekeluarga Tewas Dalam Kebakaran Papanggo

Comments are closed.