Kakak Adik Di Sukabumi Dikurung Di Kandang Kambing

Kakak Adik Di Sukabumi Dikurung Di Kandang Kambing

Update Cerita – Kakak Adik Di Sukabumi Dikurung Di Kandang Kambing , Di Kampung Bendungan, Desa Bantarsari, Pabuaran, Sukabumi, dua saudara kandung, Ha (36) dan Sam (32), harus menghadapi kenyataan hidup yang tragis.

ASIKTOTO Situs gacor pasti bayar Jaminan saldo kembali 100% Jika Rungkad !
ASIKTOTO Situs gacor pasti bayar Jaminan saldo kembali 100% Jika Rungkad !

Mereka telah dikurung selama lima tahun oleh keluarga mereka sendiri akibat gangguan jiwa yang dialami. Penahanan ini dilakukan oleh orang tua mereka karena khawatir bahwa Ha dan Sam dapat membahayakan diri sendiri maupun warga sekitar.

Kakak adik tersebut ditempatkan di sebuah kandang yang lebih mirip kandang kambing daripada tempat tinggal manusia.

Kakak Adik Di Sukabumi Dikurung Di Kandang Kambing
Kakak Adik Di Sukabumi Dikurung Di Kandang Kambing

Kandang ini menjadi rumah mereka selama bertahun-tahun, di mana mereka hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Salah satu warga sekitar menyebutkan bahwa pihak desa dan polisi telah berkunjung untuk memeriksa keadaan kakak beradik tersebut setelah mendengar laporan mengenai kondisi mereka.

Baca Juga:
Peredaran Uang Palsu Di Jabar Tembus Hingga Rp 7 Miliar

Kapolsek Lengkong, Iptu Bayu Sunarti Agustina, mengonfirmasi kabar tersebut. “Kami baru saja mengunjungi lokasi bersama kepala desa dan petugas puskesmas pada Senin (14/10/2024) kemarin,” jelas Bayu. Menurutnya, kunjungan tersebut dilakukan untuk mengecek keadaan fisik dan mental Ha dan Sam serta mencari solusi untuk membantu mereka.

Sam, yang dulunya bekerja sebagai tenaga migran di Malaysia, mengalami gangguan kejiwaan setelah mengalami kecelakaan di negara tersebut.

ASIKTOTO

Klik Disini Untuk Daftar Di Situs ASIKTOTO , Bisa Buat Jadi Kaya Mendadak, Rungkad Di Awal Saldo Kembali 100%

Setelah pulang dari Malaysia, gangguan jiwa yang dialami Sam semakin parah, dan dalam waktu yang tidak lama, kakaknya, Ha, juga mengalami gejala yang sama. “Ibu kandung mereka mengatakan bahwa gangguan kejiwaan mulai muncul setelah Sam pulang dari Malaysia. Entah bagaimana, Ha kemudian juga mengalami kondisi serupa,” jelas Bayu.

Kondisi Kedua Saudara

Kondisi kedua saudara ini mengundang perhatian pihak berwenang. Bayu dan timnya berencana untuk membawa Ha dan Sam ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamsudin SH untuk mendapatkan perawatan yang layak. Namun, proses tersebut mengalami hambatan,

Klik Disini Untuk Bergabung
Klik Disini Untuk Bergabung

terutama terkait kepemilikan BPJS kesehatan, yang menjadi syarat penting dalam mengakses layanan medis di rumah sakit.

“Sam sebenarnya memiliki BPJS, tetapi datanya tidak sinkron dengan identitas kependudukan, sehingga tidak dapat digunakan. Sementara itu, Ha tidak memiliki BPJS sama sekali,” ujar Bayu. Saat ini, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah administrasi tersebut. Menurut Bayu, proses penyelarasan data BPJS Sam dan pembuatan BPJS untuk Ha membutuhkan waktu hingga 14 hari.

Kasus ini telah menyoroti kondisi tragis yang dialami oleh kakak beradik tersebut dan juga sistem kesehatan serta perlindungan sosial yang belum sepenuhnya memadai. Meski demikian, pihak desa, kepolisian, dan petugas kesehatan setempat terus berupaya untuk memberikan bantuan terbaik bagi Ha dan Sam, termasuk mendampingi proses administratif BPJS yang mereka butuhkan untuk perawatan kesehatan di RSUD.