
Akibat Selalu Di Bully Mahasiswa Untar Bunuh Diri
Update Cerita – Akibat Selalu Di Bully Mahasiswa Untar Bunuh Diri, Kematian tragis seorang mahasiswi Universitas Tarumanagara (Untar) berinisial E (18) yang bunuh diri dengan melompat dari gedung kampusnya pada Jumat (4/10/2024) masih menyisakan tanda tanya besar. Hingga saat ini, polisi belum berhasil mengungkap secara jelas penyebab mengapa E memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Salah satu dugaan yang sedang ditelusuri adalah kemungkinan adanya tindakan bullying yang dialami E. Hal ini disampaikan oleh pihak kepolisian yang menegaskan bahwa semua kemungkinan masih terbuka dalam penyelidikan ini. “Kami masih membuka semua kemungkinan, termasuk dugaan bullying,” ungkap Reza, perwakilan dari kepolisian.
Baca Juga :
Pemuda di jakarta mendadak kaya usai dapat kemenangan 80jt dari permainan mahjong slot
Untuk memperjelas situasi, polisi telah meminta keterangan dari teman-teman dekat dan keluarga E guna mendalami penyebab kematian tersebut. Penyidik berencana untuk menggali lebih jauh dengan meminta informasi dari pihak kampus guna mendapatkan gambaran yang lebih lengkap. Namun demikian, polisi berkomitmen untuk tidak terburu-buru dalam menarik kesimpulan atau menerima spekulasi yang beredar di media sosial.

Meskipun beberapa informasi sudah mulai dikumpulkan, kepolisian menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menyimpulkan motif di balik keputusan tragis ini. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan mendalam, dan polisi berharap segera menemukan jawaban yang lebih jelas guna memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Untar Bantah Adanya bullying
Universitas Tarumanagara (Untar) memastikan bahwa mahasiswi berinisial E, yang meninggal akibat bunuh diri, bukanlah korban bullying. Kepala Bidang Humas Untar, Paula T. Anggarina, menegaskan bahwa tidak ada perundungan yang terjadi terhadap E. “Kami pastikan tidak ada bullying,” ujar Paula dalam wawancara. E diketahui baru saja masuk sebagai mahasiswa sekitar dua bulan lalu pada tahun ajaran 2024. Paula juga menambahkan bahwa tidak ada kegiatan orientasi yang berlebihan selama masa penerimaan mahasiswa baru di kampus tersebut.

Temuan Sajak Berbahasa Mandarin
Polisi menemukan sebuah buku kecil berisi sajak berbahasa Mandarin di dalam tas milik mahasiswi E yang bunuh diri. Kapolsek Grogol Petamburan, Kompol Reza Hafidz Gumilang, menjelaskan bahwa pihaknya telah berusaha menerjemahkan sajak tersebut. Berdasarkan hasil terjemahan, baik dari keluarga maupun menggunakan Google Translate, sajak tersebut berisi refleksi tentang kehidupan.
Baca Juga:
Keterangan BMKG Dua Wilayah Jakarta Berpotensi Banjir Bulan Ini
Meskipun demikian, polisi masih belum dapat menyimpulkan motif di balik tindakan E. Reza juga menambahkan bahwa setelah memeriksa ponsel dan barang-barang milik E, tidak ditemukan hal mencurigakan yang bisa memberikan petunjuk lebih lanjut terkait alasannya bunuh diri. Kasus ini masih terus diselidiki.