
Viral Siswa SD Dibentak Dan Dipukul Kepala Sekolah
Update Cerita – Viral Siswa SD Dibentak Dan Dipukul Kepala Sekolah , Kasus dugaan kekerasan terhadap siswa oleh seorang Kepala Sekolah Dasar (SD) berinisial IM di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, menjadi perhatian publik. IM diduga melakukan tindakan tidak terpuji dengan membentak dan memukul siswanya yang malas masuk sekolah. Aksi ini kemudian viral di media sosial, memicu reaksi beragam dari masyarakat.

Kejadian ini terjadi sekitar bulan Juli 2024 di salah satu sekolah di Kelurahan Bahu, Kecamatan Siau Timur, Sitaro. Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dispora) Sitaro, Budiarto Mukau, menjelaskan bahwa meskipun tindakan IM bertujuan untuk mendisiplinkan siswa, cara yang dilakukan dianggap tidak sesuai dengan norma pendidikan saat ini. “Mungkin niatnya benar, yaitu agar siswa lebih rajin, tetapi caranya yang salah,” ujarnya saat diwawancarai oleh media.

IM sendiri mengakui bahwa tindakannya tersebut tidak disengaja. Ia merasa emosi karena siswa yang kerap kali diingatkan tetap malas ke sekolah. “Hanya karena ingin membina siswa yang malas ke sekolah, saya spontan memukul. Tapi itu hanya sekali, dan setelah itu saya meminta siswa tersebut untuk lebih rajin,” jelas IM.
Baca Juga :
Pemuda di jakarta mendadak kaya usai dapat kemenangan 150jt dari permainan mahjong di salah satu situs gacor yang bernama Asiktoto
IM juga menyampaikan bahwa permasalahan ini sudah berlarut-larut, di mana siswa seringkali tidak hadir ke sekolah karena membantu orang tua bekerja. Sebagai kepala sekolah, IM mengaku telah beberapa kali mengunjungi rumah siswa tersebut untuk berkomunikasi dengan keluarganya. Namun, upaya ini tidak berhasil karena tidak pernah bertemu dengan orang tua siswa yang bersangkutan.
Metode Pendidikan Yang Keras
Budiarto Mukau, selaku Kepala Dispora Sitaro, menambahkan bahwa IM adalah sosok yang disiplin dan peduli terhadap keberhasilan anak didiknya. Namun, metode yang digunakan IM tidak sesuai jika diterapkan di masa sekarang. “Cara seperti ini mungkin lebih cocok untuk diterapkan di masa lalu, bukan sekarang,” tambah Budiarto.
Baca Juga :
Viral Anak Pemulung Sukses Kuliah S2 di UGM
Kasus ini mencerminkan tantangan dalam dunia pendidikan, terutama dalam menghadapi siswa yang malas atau sering absen. Metode disiplin yang digunakan oleh pendidik harus sejalan dengan norma dan aturan yang berlaku. Meski memiliki niat baik, tindakan kekerasan tidak dapat dibenarkan dalam pendidikan. Pendidikan seharusnya menjadi sarana pembinaan yang mendukung perkembangan siswa secara fisik, mental, dan emosional, tanpa adanya unsur kekerasan.
Dengan viralnya kasus ini, diharapkan menjadi pelajaran bagi para pendidik lainnya agar selalu mengedepankan pendekatan yang lebih humanis dalam menangani masalah kedisiplinan siswa. Pihak berwenang juga harus terus memantau dan memberikan bimbingan kepada tenaga pendidik agar kejadian serupa tidak terulang kembali.