
Baca Juga : Pemuda di jakarta mendadak kaya usai dapat kemenangan 150jt dari permainan mahjong di salah satu situs gacor yang bernama Asiktoto
Update Cerita – Aksi Pria Tembak Ban Pajero Sport Di Jalan , Viral di media sosial, aksi koboi jalanan terjadi di Jalan Raya Trengguli, Kecamatan Wonosalam, Demak, di mana seorang pria menembak velg mobil Pajero Sport karena kesal tidak bisa menyalip saat terjebak macet. Peristiwa ini berlangsung pada Kamis siang (19/9/2024) sekitar pukul 13.00 WIB, tepat di area penyempitan jalan akibat perbaikan.

Kasi Humas Polres Demak, AKP Jarno, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, pelaku yang mengendarai mobil berada di bahu jalan, sedangkan
Baca Juga :
Pemuda di jakarta mendadak kaya usai dapat kemenangan 150jt dari permainan mahjong di salah satu situs gacor yang bernama Asiktoto
korban berada di jalur yang benar. Pelaku merasa frustrasi karena tidak bisa menyalip dan akhirnya menembakkan senjata api jenis Glock dua kali ke ban mobil korban. Akibat penembakan tersebut, ban belakang mobil korban tembus, dan ban depan pecah.

Polisi telah mengamankan barang bukti berupa pistol jenis Glock dengan peluru tajam serta mobil pelaku.
Jarno menambahkan, motif pelaku karena emosi tidak bisa menyalip saat terjebak macet. Kasus ini mengingatkan akan pentingnya kesabaran di jalan dan mematuhi aturan lalu lintas untuk menghindari kejadian serupa.
Prilaku Road Rage
Jusri, Praktisi Road Safety dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), menjelaskan bahwa pengendara menunjukkan perilaku agresif atau arogan yang disebut road rage kepada pengguna jalan lain. Perilaku ini mencakup penghinaan verbal, ancaman fisik, dan mengemudi berbahaya untuk mengintimidasi atau melampiaskan kekesalan.
Menurut Jusri, pemicu road rage sering kali terkait dengan kekuasaan, seperti rombongan pejabat, organisasi masyarakat, atau kendaraan mewah. Faktor lain termasuk kurangnya kecakapan pengemudi, seperti ketidakmauan untuk mengalah dan tidak mematuhi aturan lalu lintas. Jusri menekankan bahwa kesadaran akan hukum dan tata tertib berlalu lintas yang lemah, serta empati yang rendah, turut memperburuk situasi.